Dengan
Ridhonya - Permasalahan dalam hidup ini memang tidak ada habisnya. Jika
anda juga merasakan hal demikian, maka hal tersebut menunjukkan bahwa kehidupan
anda sangat wajar dan juga normal. Untuk itu, di bawah ini kami jelaskan suatu Doa yang bisa mengembalikan keadaan dan semangat bagi anda yang mengalami permasalah
yang berat, layaknya musibah.
terkadang
kita akan diuji atas perencanaan yang kita buat diuji ikhlas, sabar dan kuatnya
mental
orang yg kuat dan sabar adalah orang yg
berjaya mnyembunyikan perasaan sedihnya kepada orang lain dan sentiasa mengukir
senyuman dengan ikhlas
dan
inlah doa terbaik saat kita kena musibah :
إِنَّا
لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ
لِى خَيْرًا مِنْهَا
Innaa
Lillaahi Wainnaa Ilaihi Raaji'uun, Allaahumma'jurnii Fii Musiibatii Waahliflii
Khairan Minha
"Sesungguhnya
kita ini milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah,
berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik
daripadanya."
Sebagian
ulama membaca:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا
إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اَللَّهُمَّ آجِرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأخْلُفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
Innaa Lillaahi Wainnaa Ilaihi Raaji'uun,
Allaahumma Aajirnii Fii Musiibatii Wahluflii Khairan Minha
"Sesungguhnya
kita ini milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah,
berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik
daripadanya."
Sebagian
lainnya lagi membaca:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا
إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ آجِرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
Innaa Lillaahi Wainnaa Ilaihi Raaji'uun,
Allaahumma Aajirnii Fii Musiibatii Waahliflii Khairan Minha
"Sesungguhnya
kita ini milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah,
berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik
daripadanya."
Sumber Doa
Dari
Ummu Salamah Radhiyallahu 'Anha, ia berkata: Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ
مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى
فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ
وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّىَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ
كَمَا أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى خَيْرًا
مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
"Tak seorang hamba (muslim) tertimpa musibah lalu ia berdoa:
'Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan
kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti
yang lebih baik daripadanya.' Ummu Salamah berkata: Saat Abu Salamah wafat, aku
berdoa sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah kepadaku, lalu Allah memberi
ganti untukku yang lebih baik darinya, yakni Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam." (Muttafaq 'Alaih)
Keterangan
Setiap kita
pasti pernah atau akan mendapatkan musibah. Karena musibah bagian dari ujian
dalam kehidupan dunia. Tidak boleh tidak harus dijalani manusia. Salah satu
bentuknya adalah kematian atau kehilangan harta benda.
Allah Ta'ala
berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ
الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan."
(QS. Al-Anbiya': 35)
Al-Imam Abu
al-Fida' Ibnu Katsir rahimahullah dalam menafsirkan firman Allah
Ta'ala, "Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati." (QS. Ali Imran: 185) berkata: "Allah
mengabarkan kepada seluruh makhluk-Nya, tiap-tiap yang berjiwa pasti merasakan
mati. Sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Semua
yang ada di bumi itu akan binasa.Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan." (QS, al-Rahman: 26-27)
Hanya Allah
Ta'ala semata yang Maha hidup, tak akan mati. Sedangkan jin, mereka akan mati.
Begitu juga semua Malaikat. Tidak tertinggal mereka para pemikul 'Arsy. Hanya
Dia Al-Wahid, Al-Ahad, Al-Qahhar (Allah yang Maha Esa dan Perkasa) yang kekal.
Allah lah yang akhir, sebagaimana Dia adalah yang awal."
Tentang "Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)" beliau berkata:
"Kami uji kalian dengan musibah sekali waktu, dan pada saat yang lain
dengan nikmat. Untuk kami melihat siapa yang syukur dan siapa yang kufur, siapa
yang sabar dan siapa yang berputus asa."
Syaikh Sa'di
dalam tafsirnya berkata, "Akan tetapi Allah Ta'ala mengadakan
hamba-hamba-Nya di dunia, memerintahkan dan melarang mereka, menguji mereka
dengan kebaikan dan keburukan, kaya dan miskin, kemuliaan dan kehinaan,
kehidupan dan kematian (semua itu) sebagai fitnah (cobaan) dari Allah Ta'ala
untuk Dia menguji mereka siapa di antara mereka yang paling baik amalnya?."
Ujian musibah
diberikan kepada hamba beriman untuk kebaikan mereka. Di antaranya untuk
menghapuskan dosa-dosa mereka, mengajaknya bersabar sehingga diberi pahala
berlipat, dan dengan musibah tersebut seorang hamba mukmin akan semakin tunduk
dan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Ta'ala.
Dari Shuhaib bin
Sinan Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ
إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ
سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ
خَيْرًا لَهُ
"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya
semau urusannya adalah baik. Hal itu tidak dimiliki kecuali oleh orang mukmin.
Jika ia mendapat kenikmatan ia bersyukur, maka itu baik untuknya. Dan jika
ditimpa musibah ia bersabar, maka itu juga baik untuknya."
(HR. Muslim)
Maka saat
tertimpa musibah dengan kematian orang tua, anak, atau saudaranya, atau hilang
hartanya maka hendaknya seseorang menyadari bahwa semua ini terjadi dengan izin
Allah; takdir dan kehendak-Nya. sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang
kecuali dengan izin Allah. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya
Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu." (QS. Al-Thaghabun: 11)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan tentang maksud ayat di
atas, "Siapa yang ditimpa musibah lalu ia tahu bahwa itu terjadi dengan
qadha dan qadar Allah, kemudian ia sabar, berharap pahala, dan pasrah menerima
qadha' Allah; niscaya Allah memberikan hidayah pada hatinya, mengganti dunia
yang hilang darinya dengan hidayah di hatinya, yakin dan percaya, dan bisa jadi
Allah memberi ganti yang sepadan atau lebih baik daripada yang sudah diambil
oleh-Nya."
Semua maksud
yang disebutkan Ibnu Katsir ini terdapat dalam doa di atas. Doa penuh berkah
yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam sebagai implementasi ayat di atas.
Manfaat dan keberkahannya telah dibuktikan oleh Ummul mukminin, Ummu Salamah Radhiyallahu 'Anha. Yakni saat suami
tercintanya, Abu Salamah meningga. Ia sangat kehilangan. Karena Abu Salamah
adalah suami yang sangat baik kepadanya. Lalu beliau berdoa dengan doa yang
telah diajarkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di
atas sambil ia bertanya-tanya, "Adakah laki-laki yang lebih baik dari Abu
Salamah?" Setelah berlalu masa 'iddahnya, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam datang
kepadanya untuk melamarnya. Maka saat itu dia sangat yakin dengan kedahsyatan
doa di atas.
Ummu Salamah Radhiyallahu 'Anha berkata:
"Saat Abu Salamah wafat, aku berdoa sebagaimana yang diperintahkan
Rasulullah kepadaku,
lalu Allah memberi ganti untukku yang lebih baik darinya, yakni Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam." Wallahu
Ta'ala A'lam
Untuk Informasi lebih lengkap
Klik Disini »
Info layanan kami :
Di Doakan Secara Khusus Klik Disini » · Terapi Air Hikmah Klik Disini » · Pengizajahan Ilmu Hikmah Klik Disini » · Tasbih Laduni Klik Disini » · Ilmu Rajah / Wifik Klik Disini » · Milikilah Ilmu Hikmah Mencapai Hidup Berkah dan Barokah Klik Disini » · Anda ingin Menjadi Santri Online Al-Hikmah Nur Imani Klik Disini » · Berkunjung ke Al-Hikmah Nur Imani Untuk Konsultasi Langsung. Klik Disini »