Ujian dibalik makna Qurban


Dengan ridhonya - Makna qurban dalam idul adha adalah bahwa kita harus ikhlas dalam menjalankan cobaan dari Allah. Kata lainnya adalah saat kita disembelih atau di uji Allah, maka ikhlaslah dan bertawakal sehingga dengan keikhlasan itu kita akan mendapatkan "domba" sebagai penggantinya.

Sayangnya, saat kita menjadi bagian dari sembelihan Allah, kemungkinan kita tidak ikhlas dan berat sehingga tentu kita tidak mendapatkan gantinya berupa domba. Oleh karena itu, atas segala sesuatu yang terjadi kepada kita karena cobaan dari Allah, kita mesti ikhlas menjalaninya.

kalau kita sedang "disembelih" atau di uji  Allah, maka kita harus ikhlas dan tulus agar kita mendapatkan domba sebagaimana Ibrahim menyembelih Ismail. Masalahnya, kita seringkali tidak ikhlas saat disembelih atau diuji Allah. Inilah hal yang paling berat, yaitu ikhlas dan tulus. Demikian arti dan hakikat makna qurban dalam idul adha
Hakikat qurban idul adha adalah bahwa kita harus kembali kepada tujuan hidup, yaitu beribadah kepada Allah. Karena manusia dan jin tidaklah diciptakan, kecuali untuk beribadah.

Sebagaimana ujian Allah kepada nabi Ibrahim, hikmah dari segala peistiwa qurban tidak lain tidak bukan adalah untuk memperoleh ridha Allah melalui ibadah dengan menjalankan apa yang menjadi perintah Allah. Namun, tidak sekadar ibadah, kita harus ikhlas dalam menjalankan setiap perintah Allah. Kalau tidak, apa yang kita kerjakan dan menurut kita ibadah, itu menjadi sia-sia karena tidak dilakukan dengan ikhlas. Inilah hakikat dari peristiwa qurban dalam idul adha.

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? 

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Firman Allah dalam Surat Al-Kahfi (18) : 7-8 :

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.

وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيداً جُرُزاً

Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.

Setiap manusia yang hidup pasti pernah mengalami sebuah kondisi yang secara manusiawi berat untuk menerimanya Dalam tuntunan Islam, keadaan itu dinamakan ujian atau cobaan dari Allah Ta’ala.
Beberapa pertanyaan dalam hati…atau juga terkadang sering terlontar dari mulut kita : “ Kenapa cabaan datang kepadaku bertubi-tubi….Ada apa ini?”….atau “ Aku sudah sholat….sudah sedekah….kenapa kesuksesanku belum juga datang??” …….atau “Ya Allah ….orang yang aku kasihi…aku cintai…..telah Engkau putuskan ….Engkau ambil!!”……..atau yang lebih ekstrim, “ Kenapa Allah tidak sayang aku….Dimanakan Dia berada?”….dll.

Subhanallah……Maha Suci Allah, marilah kita jauhkan prasangka buruk kepada-Nya Allah Ta’ala Maha Tahu akan keadaan hamba-hamba-Nya. Banyak ayat dalam Al Qur’an yang menjelaskan, bahwa Allah Ta’ala tidak akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya diluar batas kemampuannya. Kita musti iman hal itu dan mesti meyakini hal itu.

Menurut Hadits Qudsi :

“Yaquwlu Allahu Ta’alaa Limalaa ‘Ikatihii : In Tholiquw Liyaa ‘Abdii Fashubbuw ‘Alayhil Balaa’a Shobba Fa Inni Uhibbu An Asma’a Showtaru.”

Artinya : Allah berfirman kepada Malaikat-Nya : “Pergilah kepada hamba-Ku Lalu timpakanlah bermacam-macam ujian kepadanya karena Aku hendak mendengar suaranya.” ( HQR Thabarani yang bersumber dari Abu Umamah r.a. )

Berdasarkan Hadits Qudsi tersebut, Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada para malaikat-Nya, , untuk melakukan berbagai ujian dan cobaan kepada hamba-hamba-Nya, dengan salah satu tujuan yaitu : mendengar suara hamba-Nya yang sedang diuji tersebut Allah Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dan yang tergores dalam hati hamba-hamba-Nya.

Pertolongan Allah itu sangatlah tepat

Ujian terberat Nabiullah Ibrahim
 “Anakku, tahukah kau, sungguh aku diperintah Allah , agar aku menyembelihmu. Anakku, bagaimana pendapatmu, apakah kita akan bersabar menjalankan perintah Allah itu ataukah aku akan mohon pengampunan sebelum semua ini terjadi?”, uji Ibrahim pada Ismail.  Ismail menjawab tampa ragu, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang telah diperintahkan padamu, insyaallah kita akan termasuk orang-orang yang bersabar”
Dengan penuh keyakinan  bahwa ini suatu perintah Allah dan harus dilewati Pedang  tajam diletakkannya dileher Ismail, dan dengan sekuat tenaga Ibrahim meletakan mata pedang itu di atas leher ismail. Apa yang terhjadi ?
Saat itulah Allah berfirman “Wahai Ibrahim, sungguh kamu telah mempercayaiku, sehingga hamba-hambaku tahu bahwa engkau lebih memilih Aku dari pada putramu. Inilah ujian yang nyata bagimu, dan engkau berhasil melawatinya. Sebab itulah, Aku akan menebus Ismail putramu itu dengan menggantinya dengan domba yang besar. Demikianlah cara kami membalas orang-orang yang berbuat kebajikan”. Kisah menakjubkan ini kemudian diabadikan dalam al-Qur’an.
Jadi dalam menhghadapi ujian hidup ini  janganlah kita berkeluh kesah jalani semuanya yakini bahwa ini adalah suatu ujian atau cobaan yang harus dilewati sepahit apapun itu lewati itu dengan penuh keyakinan dan keberanian karena ini semata mata ujian hidup yang pasti anda kuat dalam mengembanya, karena Allah tidak mungkin memberikan suatu ujian dan Cobaan diluar kemampuan hamba Nya dan itu pasti disesuaikan dan anda pasti mampu untuk mengarunginya. Dan banyak sekali keajaiban keajaiban yang terjadi disekeliling kita orang yang sudah hancur lebur masih bisa bangkit sukses dan berhasil karena kuat menghadapi ujian hidup ini

Ujian hidup tidak hanya berupa kesusahan, kesulitan, dan kesakitan saja, akan tetapi dapat pula berbentuk kesenangan, seperti : kedudukan, harta, dsb Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al Anbiyaa (21) : 35 :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

Ujian dari Allah yang berupa nikmat harta dan berbagai kesenangan, pada hakekatnya lebih berat daripada ujian dalam wujud kesusahan dan bencana Orang akan cenderung ingat …dan kembali kepada agamanya….beribadah kembali dengan giat….memohon kembali kepada Allah SWT sambil menangis tersedu-sedu….bila ia tertimpa kesusahan dan bencana. Kebanyakan orang tidaklah demikian bila ia sedang dalam kegembiraan dan kesenangan. Bukankah demikian ? Batapa tidak adilnya kita ….betapa tidak malunya kita !!! Astaghfirullahal’adzim…marilah kita perbanyak istighfar.

Bagaimana seandainya kondisi itu dibalik…tatkala kita menjadi seorang pempimpin, kemudian anak buah kita berperilaku demikian…dia ingat kita pada saat dirinya menderita …. Dikala senang ‘lupa-lupa ingat’….. Apa yang akan kita lakukan terhadapnya ? Marah ? Menegurnya ? Memecatnya ? Mungkin hal-hal yang berbau nafsu lainnyalah yang akan kita lakukan….akan tetapi Allah Ta’ala ?? Allah Ta’ala tetap Maha Rahman dan Rahiim bukan ? Maha Pengasih dan Penyayang bukan ?

Kekayaan, harta, pangkat, kemegahan, kekuasaan adalah ujian terberat bagi seorang manusia, apabila dia sadar dan mengetahuinya Hal itu pun merujuk pada firman Allah Ta’ala dalam Surat Al ‘Alaq (96) : 6-8 :

كَلَّا إِنَّ الْإِنسَانَ لَيَطْغَى
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
أَن رَّآهُ اسْتَغْنَى
karena dia melihat dirinya serba cukup.
إِنَّ إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى 
Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).

Rasulullah SAW pernah pula bersabda :
“ Wa Allahi Maal Faqru Akhsyaa ‘Alaykum Walaakinni Akhsya An Tubsathaad Dunyaa ‘Alaykum Kamaa Busithot ‘Ala Man Kaana Qoblakum, Fanunaa Fisuwhaa, Kamaa Tanaa Fasuwhaa Fatahlikakum Kamaa Ahlakathum.”

Artinya  : Demi Allah, bukanlah kefakiran atau kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi justru aku kuatir ( kalau-kalau) kemewahan dunia yang kalian dapatkan sebagaimana yang telah diberikan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian bergelimang dalam kemewahan itu sehingga binasa, sebagaimana mereka bergelimang dan binasa pula ( HR. Bukhari )

Ujian dan Cobaan dari Allah itu bermacam-macam dan bertingkat-tingkat pulaAda ujian yang menimpa tubuh (kesehatan), anak (kenakalan), harta kekayaan (miskin atau kaya), kekuasaan ( diberi amanat atau dikhianati), jabatan (promosi atau degradasi), aqidah (murtad atau mu’allaf), dsb. Demikian pula perintah dan larangan dalam Agama Islam sendiri termasuk juga sebuah ujian dan cobaan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ‘Agama adalah Ujian dan Cobaan’.

Pada bagian terdahulu telah kita bahas tentang ujian yang terberat yang menimpa seorang manusia adalah kesenangan dan kemewahan dunia Pada bagian ini akan kita bahas ujian yang teringan yang akan menimpa manusia.

Ujian ini mempunyai tujuan untuk menguji kesabaran, kerelaan dalam menerima qodlo’ dan qodar dari Allah Ta’ala. Jika memang lulus, dengan indikator : sabar, maka ditetapkan-Nya lah pahala dan dihapuskan dari sebagian dosa atau pun diangkat derajatnya, hingga ujian itu menjadi sebuah rasa nikmat baginya.

Sebagaimana Hadits Rasulullah SAW berikut :
“Maa Min Muslimin Yushiybuhu Aza, Syaw Katun Famaa Fawqohaa Illaa Kaffaro Allahu Bihaa Sayyi’aa Nihi, Wa Huththon ‘Anhu Dzunuubuhu Kamaa Tahuththusy Syajarotu Wa Ro Fahaa.”,

Artinya :Tidak ada seorang Muslim pun yang ditimpa gangguan semacam tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya melainkan dengan ujian itu dihapuskan Allah perbuatan buruknya serta digugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya. 
(HR. Muttafaq’alaih)

“ Maa Yazaalul Balaa’u Bil Mu’mini Wal Mu’minati Fiy Nafsihi Wamaalihi Wa Waladihi Hatta Balqo Allaha Wamaa ‘Alayhi Khothiy’at.” 

Artinya : Ujian yang tiada henti-hentinya menimpa Kaum Mu’minin pria atau pun wanita, yang mengenai dirinya, hartanya, anaknya, tetapi ia tetap sabar, ia akan menemui Allah dalam keadaan tiada berdosa. (HR. Turmudzi)

“Maa Yushiybu Min Nashobin Walaa Hamin Walaa Hazhanin Walaa ‘Adzan Walaa Ghomin, Hattasy Syawkati Yusyaa Kuhaa Illaa Kaffaro-Allahu Bihaa Min Khothooyaahu.” 

Artinya :Tidak ada mushibat yang menimpa seperti keletihan, kelesuan, sakit, duka, susah atau gangguan sekedar tusukan duri sekalipun, melainkan dihapuskan oleh Allah sebagian dari dosanya.
(HR. Bukhori dan Muslim )

“Inna Likulli Ummatin Fitnatan, Wa Fitnatu Ummatiyl Maalu”,

 Artinya: Sesungguhnya bagi setiap umat ada ujian, dan ujian bagi umatku ialah harta kekayaan(HR Turmudzi)  

 Dalam sebuah Hadits Qudsi dikemukakan :

“Ibnaa Aadama, ‘Indaka Maa Yakfiyka, Wa Anta Tathlubu Maa Yuthghiyka. Ibna Aadama, Laa Bi Qoliylin Taqna’u, Wa Laa Bikatsiyrin Tasyba’u. Ibna Aadama, Idzaa Ashbahta Mu’aafa Fiy Jasadika, Aamina Fiy Sirbika, ‘Indaka Quwtu Yawmika, Fa’alaad Dunyaal ‘Afaa’u.”

Artinya : Wahai Anak Adam ! Padamu telah ada kecukupan, namun engkau masih saja mencari-cari apa yang nantinya akan menjadikan engkau melampaui batas. Wahai Anak Adam ! Engkau ini tidak puas dengan yang sedikit dan tidak kenyang dengan yang banyak. Wahai Anak Adam ! Apabila pagi-pagi jasadmu telah diberi sehat dan afiat, merasa aman dalam lingkungannya dan mamiliki makanan untuk hari itu, tak perlu kau pedulikan lagi apa yang terjadi terhadap dunia.

Sabar dan ikhlas, bisa menjadikan anda seorang yang mulia dan terhormat di dunia sekalipun kamu bukan apa-apa, Bagi orang orang yang mampu bersabar maka mereka akan mendapat imbalan yang setimpal dengan semua kesabarannya.
Kebahagian itu hanyalah pantas didapatkan bagi orang – orang yang mampu menunggu kebahagian itu datang dengan sabar dan lapang dada.

Ketika masalah datang, Allah tidak meminta kita memikirkan jalan keluar sehingga penat. Tetapi, Allah hanya minta sabar dan sholat.

Baca Juga :
Di Doakan Secara Khusus Untuk Menyelsaikan Masalah anda KlikDisini 
Tasbih Laduni Klik Disini  
Cara Meraih Kesuksesan dalam Kerejekian   Klik disini  
Ijazah Hizib Para Wali  Klik Disini  
Kumpulan Ilmu Hikmah Gratis  Klik Disini  
Nama nama Ilmu Hikmah  Klik Disini  
20 Manfaat dari Infak dan Sedekah  Klik Disini    

PERHATIAN: Bagi anda yang mengingikan dan mau mengamalkan Ilmu Ilmu Hikmah ini, yang penting anda mau mengeluarkan Shodaqoh seiklasnya, untuk perjuangan dakwah islamiah bersama Al-Hikmah Nur Iman dan berbagi kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim dan Fisabillilah, Ilmu Hikmah yang anda inginkan   akan kami berikan kepada anda.

Shodaqoh anda adalah ibadah anda.
Hasilnya akan kami Sumbangkan !!!
Untuk Perjuangan dakwah Islamiyah
Problematika Umat Islam Indonesia klik disini



Penyaluran Zakat, Infaq dan Shodaqoh  Klik disini    

Anda yang Mau Bergabung bersama kami dengan yang lainya Menjadi Santriwan Santriwati secara Online di AL-HIKMAH NURIMANI
MERAIH KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT
“Barang siapa yang berjalan menuju Allah, Maka Allah akan berlari menuju dia. Siapa yang berlari menuju Allah, maka Allah akan melompat dan memelukNya”
Share on Google Plus

Pesan K H. Muhammad Sadeli

“Orang yang paling pintar adalah orang yang berbuat baik, tetapi takut akan adzab Allah. Yang paling bodoh ialah yang berbuat kejahatan (kesalahan), tetapi mereka (merasa) aman dari adzab Allah, dan yang paling kaya dari mereka adalah orang yang paling qana’ah (selalu merasa cukup dengan pemberian Allah, baik sedikit maupun banyak)." Sedangkan orang yang paling perkasa adalah orang yang (paling) takwa.