Dengan Ridhonya - Kemiskinan adalah suatu fakta, jika dilihat dari kacamata atau dari
sudut mana pun seharusnya (standar) kemiskinan memiliki definisi sesuai dengan
realitasnya. Namun, masih ditemukan kerancuan dalam masyarakat tentang
(definisi) kemiskinan yang riil. Sebagian memandang nominal kekayaan yang
dimiliki sebagai standar kemiskinan; ada juga yang melihat kepada jenis
pekerjaan atau penghasilannya dan banyak lagi definisi yang mereka buat.
Akhirnya, banyak yang bingung dalam menentukan seseorang itu miskin atau tidak.
Sebenarnya orang miskin dalam
pandangan Islam seperti diungkap Syaikh Shâlih al-Fauzân (al-Mulakhkhas
al-Fiqhi hlm 361) adalah orang yang hanya memiliki dan dapat mencukupi setengah
atau sebagian besar (kurang dari 100%, red) kebutuhan primernya yang
mencakup sandang, pangan dan papan. Jadi tolak ukurnya adalah kemampuan
memenuhi kebutuhan pokok. Demikian juga Islam memandang fakta
kefakiran/kemiskinan sebagai perkara yang sama di mana pun dan kapan pun
waktunya. Oleh karena itu, mekanisme penyelesaian problem kemiskinan dalam
pandangan Islam tetap sama, tidak berubah dan tidak berbeda dari satu wilayah
dengan wilayah lainnya; dahulu atau sekarang.
Yang perlu diketahui juga, bahwa
Islam memandang kemiskinan sebagai fakta yang dihadapi umat manusia, baik itu
Muslim maupun bukan Muslim. Lalu bagaimana Islam mengatasi kemiskinan? Syariat
Islam memiliki banyak petunjuk (aturan) yang berhubungan dengan pengentasan
kemiskinan. Aturan-aturan itu tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling memiliki
hubungan kuat dengan hukum-hukum lainnya.
Adalah suatu kepastian bahwa kita tidak akan sedih dan berduka cita
jika kita berpegang pada Alquran. Pesan Alquan untuk meraih sukses:
Kita bisa belajar dari kesalahan orang lain. Tetapi jika kita belajar
dari kesalahan diri kita, akan bisa teringat seumur hidup. Jika kita sudah
punya rencana atau niat yang baik, jangan tunda. Menunda pekerjaan akan
merugikan diri kita. Allah SWT memerintahkan agar Rasulullah SAW tidak
menunda-nunda perintahNya.
“Maka apabila kamu telah selesai
(dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh sungguh urusan yang lain. Dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.(QS. Al-Insyirah:7-8).
Bersyukur merupakan solusi Alquran supaya kita tidak lupa diri.
“Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari Alkitab:”Aku akan
membawa Singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”.Maka tatkala Sulaiman
melihat singgasana itu terletak dihadapannya, ia pun berkata:
”Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk
mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari akan nikmatNya. Dan
barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan
dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha
Kaya lagi Maha Mulia. (QS.An-Naml:40)
Alquran memberikan motivasi kepada kita untuk selalu beramal. Dengan
beramal akan semakin banyak kebaikan yang kita dapat.
Barangsiapa yang mengerjakan amal
sholeh, baik laki laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesunggugnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah kerjakan. (QS.An-Naml:97)
Alquran mengajarkan kita bekerja keras tetapi tidak lupa untuk tetap
bertawakal kepada Allah SWT.
Berkatalah dua orang di antara orang
orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas
keduanya:”Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila
kamu memasukinya niscaya kamu akan menang dan hanya kepada Allah hendaknya kamu
bertawakal, jika kamu benar benar orang yang beriman.(QS.Al-Maidah:23)
Setiap ada kemauan pasti ada jalan. Tidak ada sukses tanpa usaha.
Setiap usaha jarang yang langsung sukses atau barangkali tidak ada. Ada suatu
proses. Proses yang bersandar pada jalan Allah SWT, kemenangan yang
sesungguhnya.
Cobaan yang menimpa seseorang bisa membuat sakit dan lelah. Tetapi jika
ia memahami hakekat cobaan tersebut maka pasti akan merasa ringan. Alquran
telah memberikan konsep tentang sikap sabar saat ditimpa musibah. Sabar adalah
kekuatan dasyat.
Sekarang Allah telah meringankan
kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada
diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua
ratus orang kafir, dan jika ada diantaramu ada seribu orang yang sabar, niscaya
mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang dengan izin Allah dan Allah
beserta orang yang sabar. (QS.Al Anfaal:66)
Dimana pun, kapan pun, dan dalam melakukan apapun hendaknya disertai
dengan kesabaran. Tidak ada kesuksesan tanpa proses.
Allah SWT tak mungkin membiarkan hambaNya mengalami kesulitan dalam
hidupnya. Apalagi jika ia tengah berjuang menegakkan agamaNya dan berjuang
menegakkan kebenaran. Dia pasti akan menolong hambaNya yang membutuhkan
pertolonganNya.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan
masuk syurga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang
orang yang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncang dengan bermacam macam cobaan, sehingga berkatalah
Rasul dan orang orang yang beriman bersamanya :”Bilakah datangnya pertolongan
Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat (QS. Albaqarah:214).
Dalam menempuh perjalanan menuju cita cita pasti akan ada aral
melintang. Rintangan itu ada yang menyakitkan, tapi ada juga berbentuk
kesenangan. Cita cita yang besar, cobaannya besar pula. Pertolongan Allah SWT
datang, manakala kita sudah berusaha secara maksimal tetapi kita belum
menemukan bagaimana caranya bisa keluar dari persoalan yang dihadapi. Saat kita
tidak mempunyai harapan lagi kecuali datangnya “keajaiban” yaitu pertolongan
Allah SWT.
Mari kita gapai cita cita yang tinggi untuk kebahagiaan dunia dan
akhirat. Kita tidak boleh menjadi orang yang pesimis dan ragu ragu. Kita harus
yakin bahwa pertolongan Allah SWT pasti datang.
Bagi orang yang beriman kepada Alquran tidak layak baginya memiliki
sikap mudah menyerah dalam menjalani kehidupan. Seorang mukmin hendaknya
memiliki sikap pantang menyerah, sesulit apapun jalan hidup yang ia tempuh.
Dan berapa banyaknya nabi yang
berperang bersama sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa.
Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah,
dan tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh. Allah menyukai orang orang
yang sabar.(QS.Ali Imran: 146)
Segala pemberian Allah SWT terhadap hambaNYA pastilah merupakan
pemberian terbaik. Oleh karena itu kita tidak boleh merasa tidak enak hati atau
tidak senang dengan apa yang Allah SWT berikan kepada kita. Jika kita bisa
menjadikan hati kita ridha terhadap apapun yang diberikan Allah SWT, maka
kesuksesan hidup pasti akan diraih, karena itu merupakan janji Allah SWT.
Jikalau mereka sungguh sungguh ridha
dengan apa yang diberikan Allah dan rasulNya kepada mereka dan berkata :
“Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberiikan sebagian dari karuniaNya dan
demikian pula RasulNya. Sesungguhnya kami adalah orang orang yang berharap
kepada Allah,”( tentulah yang demikian itu lebih baik baik bagi mereka). (QS. At-Taubah : 59).
Setiap cita cita selalu dihadapkan dengan tantangan. Jangan berharap
sukses tanpa tantangan.
Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan
mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (QS.Al-Anbiyaa’:35)
Salah satu cara terbaik dalam menghadapi tantangan adalah memahami dan
mengerti sejarah Nabi SAW. Tantangan yang kita hadapi sangat kecil dibanding
yang Beliau hadapi. Selain itu kita harus menerima tantangan dengan senang hati
dan mempersiapkan diri menghadapinya supaya cita cita tercapai.
Allah SWT tidak menyukai orang yang berputus asa. Al Quran melarang
berputus asa.
Katakanlah:”Hai hamba hambaku yang
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa dosa semuanya. Sesungguhnya
Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS.Az Zumar:53)
Di dunia kita harus memainkan perannya sebagai khalifah atau pemimpin.
Kita harus sukses sesuai peran kita. Yang harus diingat sukses di dunia bukan
sebagi tujuan akhir. Sukses di dunia harus memberikan manfaat kepada sesama dan
dijadikan sebagai perantara untuk menggapai sukses di kehidupan abadi.
Ketahuilah bahwa kehidupan di dunia
ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,perhiasan dan bermegah megah
antara kamu serta berbangga banggaan tentang banyaknya harta dan anak,seperti
hujan yang tanam tanamannya mengagumkan para petani. Kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di
aherat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhoanNya. Dan
kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.(QS.Al Hadid:20)
Rasulullah SAW bersabda:
”Jika kesulitan datang dan memasuki
sebuah kamar,maka kemudahan akan segera datang untuk mengeluarkannya.”
Setiap usaha atau pun cita cita tidak mungkin semudah membalikkan
telapak tangan. Pasti akan menemui kesulitan kesulitan. Dari situlah karakter
kita diuji. Kita bisa keluar dari kesulitan jika memiliki keyakinan tinggi
untuk menggatasinya. Al Quran telah memberi pelajaran tentang hal ini:
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan
itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(QS.Al-Insyirah:5-6)
Al Quran melarang berbuat curang. Tindakan curang bukan hanya merugikan
orang lain, tetapi sejatinya justru merugikan pelakunya.
Kecelakaan besarlah bagi orang orang
yang curang yaitu orang orang yang apabila menerima takaran dari orang lain
mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang
lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya
mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, yaitu hari ketika manusia
menghadap Tuhan Semesta Alam. Sekali kali jangan curang, karena sesungguhnya
kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijiin (QS.Al Muthaffifin:1-7)
Serakah adalah sifat yang menghalalkan segala macam cara untuk mencapai
tujuan. Berdusta dan berkhianat menjadi hal yang biasa baginya. Bukan sukses
justru petaka baginya.
Katakanlah:”Kalau seandainya kamu
menguasai perbendaharaan perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan
itu kamu tahan,karena takut membelanjakannya”.Dan adalah manusia itu sangat
kikir.(QS.Al Israa:100)
Tidak ada dalam sejarah orang malas meraih kesuksesan. Allah SWT
menyematkan sifat malas pada diri orang munafik. Mereka tidak mau melakukan
suatu perbuatan bila tidak nampak keuntungannya di depan mata. Mereka malas
untuk melakukan sholat. Mereka juga malas untuk berjuang di jalan Allah. Karena
menurut mereka, sholat tidak akan membuat seseorang bertambah kaya. Berjuang
hanya akan menambah beban hidup. Dan bisa jadi mendatangkan kepada kematian.
Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya orang orang munafiq itu
menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri
untuk sholat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan sholat)
di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.(QS.An Nissa:142)
Pesan dalam Alquran :
Sesungguhnya orang orang yang mengatakan:”Tuhan kami ialah
Allah”,kemudian mereka tetap istiqamah. Maka tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan mereka tiada pula berduka cita.(QS.Al Ahqaaf:13)
Sering kita melihat orang orang gagal dalam menggapai cita cita karena
tidah istiqamah. Untuk itu kita harus menyiapkan diri dengan bekal
keimanan,pengetahuan dan keyakinan. Orang orang yang istiqamah tidak pernah
khwatir akan segala cobaan hidup yang menimpanya. Ia pun tidak pernah berduka
cita jika orang orang mengucilkannya demi mempertahankan keyakinannya.
Mari kita tanamkan karakter karakter sukses yang diajarkan Alquran
dalam diri kita. Kita terjemahkan dalam langkah. Insya Allah sukses ada dalam
genggaman kita. Semoga kita menjadi rahmat disekeliling kita. Amiin.
Baca Juga :
Di Doakan Secara Khusus Untuk Menyelsaikan Masalah anda KlikDisini
Tasbih Laduni Klik Disini
Cara Meraih Kesuksesan dalam Kerejekian Klik disini
Ijazah Hizib Para Wali Klik Disini
Kumpulan Ilmu Hikmah Gratis Klik Disini
Nama nama Ilmu Hikmah Klik Disini
20 Manfaat dari Infak dan Sedekah Klik Disini
PERHATIAN: Bagi anda yang mengingikan dan mau mengamalkan Ilmu Ilmu Hikmah ini, yang penting anda mau mengeluarkan Shodaqoh seiklasnya, untuk perjuangan dakwah islamiah bersama Al-Hikmah Nur Iman dan berbagi kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim dan Fisabillilah, Ilmu Hikmah yang anda inginkan akan kami berikan kepada anda.
Shodaqoh anda adalah ibadah anda.
Hasilnya akan kami Sumbangkan !!!
Untuk Perjuangan dakwah Islamiyah
Anda yang Mau Bergabung bersama kami dengan yang lainya Menjadi Santriwan Santriwati secara Online di AL-HIKMAH NURIMANI
MERAIH KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT
“Barang siapa yang berjalan menuju Allah, Maka Allah akan berlari menuju dia. Siapa yang berlari menuju Allah, maka Allah akan melompat dan memelukNya”