Dengan RidhoNya-Kehidupan
umat manusia, secara materi, sekarang sudah mencapi tarap yang sangat hebat.
Manusia merasakan berbagai kenikmatan hidup dan melihat berbagai macam
keindahan hasil karya mereka. Walau demikian, dalam kehidupan yang maju secara
meteri ini, bukan berarti mereka lebih bahagia dibanding orang-orang yang hidup
sebelum mereka. Bukan berarti mereka lebih bisa menikmati hidup, lebih merasa
aman, dan lapang dada. Apa sebab semua itu? Karena mereka kehilangan sesuatu
yang sangat berharga dan paling penting, yang menjadi inti dari hidup ini,
yaitu barakah. Apa manfaat usaha yang kosong dari barakah? Umur yang kosong
dari barakah? Ilmu yang tak bermanfaat? Makanan dan minuman yang tidak menjadi
daging dan tidak menghilangkan lapar?
Sesungguhnya
berkah/barakah bukan dengan banyaknya harta ataupun kedudukan terhormat, tidak
pula dengan anak atau ilmu pengetahuan yang bersifat duniawi. Tetapi berkah itu
adalah sesuatu yang dirasakan oleh jiwa berupa pikiran yang jernih, hati yang
damai dan tentram, hidup yang bahagia, gembira, dan merasa cukup dengan
pembagian Allah, dan menerima semua takdir-Nya.
Sementara umur yang berkah
adalah umur yang dihabiskan untuk mengerjakan kebaikan-kebaikan dan amal
shalih. Adapun ilmu yang berkah adalah ilmu yang bermanfaat untuk orang lain,
diajarkan, diamalkan, dan disampaikan kepada yang lain.
Rezeki
banyak melimpah tidak sama konsepnya dengan rezeki yang halal dan berkah. Bisa
jadi seseorang mempunyai rezeki yang banyak tetapi tidak terdapat keberkahan di
dalamnya. Makna kata berkah sendiri berarti al-ziyadah yang artinya bertambah
dan al-namaa’ yang artinya tumbuh berkembang. Menurut Imam Al Baghawy, yang
dimaksud dengan barakah adalah tetapnya kebaikan ilahi dalam sesuatu. Maka di
dalam Islam rezeki yang diinginkan adalah rezeki yang bertambah dan mengandung
kebaikan di dalamnya. Sehingga bisa kita katakan, kalau seseorang mempunyai
rezeki yang berkah, maka rezekinya bertambah-tambah di dalamnya dengan terdapat
pula banyak kebaikan yang tiada berkurang.
Tujuan hidup seorang muslim adalah untuk beribadah kepada Allah,
Rabb sekalian alam. Nah, dalam perjalanannya ternyata kita juga membutuhkan
"modal" agar dapat bertahan hidup untuk menunjang ibadah kita
tersebut. Modal inilah yang kemudian kita namakan rejeki. Kita -dalam
konteksnya sebagai manusia- kemudian dipersilahkan mencari sebanyak-banyaknya
rejeki yang Dia kucurkan.
Namun, dalam posisi sebagai seorang muslim, rejeki yang kita cari
ini haruslah memenuhi beberapa kriteria ideal. Kriteria tersebut adalah halal,
baik, banyak, dan berkah (halaalan-thayyiban-waasi'an-mubaarakah).
Apabila anda menginginkan mendapat rezeki yang Barokah (tidak bisa
habis)
ILMU HIKMAH CARA MENDAPAT REZEKI YANG BERKAH
Dengan
RidhoNya-Kehidupan umat manusia, secara materi, sekarang sudah mencapi
tarap yang sangat hebat. Manusia merasakan berbagai kenikmatan hidup dan
melihat berbagai macam keindahan hasil karya mereka. Walau demikian, dalam
kehidupan yang maju secara meteri ini, bukan berarti mereka lebih bahagia dibanding
orang-orang yang hidup sebelum mereka. Bukan berarti mereka lebih bisa
menikmati hidup, lebih merasa aman, dan lapang dada. Apa sebab semua itu?
Karena mereka kehilangan sesuatu yang sangat berharga dan paling penting, yang
menjadi inti dari hidup ini, yaitu barakah. Apa manfaat usaha yang kosong dari
barakah? Umur yang kosong dari barakah? Ilmu yang tak bermanfaat? Makanan dan
minuman yang tidak menjadi daging dan tidak menghilangkan lapar?
Sesungguhnya berkah/barakah bukan dengan banyaknya harta ataupun
kedudukan terhormat, tidak pula dengan anak atau ilmu pengetahuan yang bersifat
duniawi. Tetapi berkah itu adalah sesuatu yang dirasakan oleh jiwa berupa
pikiran yang jernih, hati yang damai dan tentram, hidup yang bahagia, gembira,
dan merasa cukup dengan pembagian Allah, dan menerima semua takdir-Nya.
Sementara umur yang berkah adalah umur yang dihabiskan untuk
mengerjakan kebaikan-kebaikan dan amal shalih. Adapun ilmu yang berkah adalah ilmu
yang bermanfaat untuk orang lain, diajarkan, diamalkan, dan disampaikan kepada
yang lain.
Rezeki banyak melimpah tidak sama konsepnya
dengan rezeki yang halal dan berkah. Bisa jadi seseorang mempunyai rezeki yang
banyak tetapi tidak terdapat keberkahan di dalamnya. Makna kata berkah sendiri
berarti al-ziyadah yang artinya bertambah dan al-namaa’ yang artinya tumbuh
berkembang. Menurut Imam Al Baghawy, yang dimaksud dengan barakah adalah
tetapnya kebaikan ilahi dalam sesuatu. Maka di dalam Islam rezeki yang
diinginkan adalah rezeki yang bertambah dan mengandung kebaikan di dalamnya.
Sehingga bisa kita katakan, kalau seseorang mempunyai rezeki yang berkah, maka
rezekinya bertambah-tambah di dalamnya dengan terdapat pula banyak kebaikan
yang tiada berkurang.
Tujuan hidup seorang muslim
adalah untuk beribadah kepada Allah, Rabb sekalian alam. Nah, dalam
perjalanannya ternyata kita juga membutuhkan "modal" agar dapat
bertahan hidup untuk menunjang ibadah kita tersebut. Modal inilah yang kemudian
kita namakan rejeki. Kita -dalam konteksnya sebagai manusia- kemudian
dipersilahkan mencari sebanyak-banyaknya rejeki yang Dia kucurkan.
Namun, dalam posisi sebagai
seorang muslim, rejeki yang kita cari ini haruslah memenuhi beberapa kriteria
ideal. Kriteria tersebut adalah halal, baik, banyak, dan berkah (halaalan-thayyiban-waasi'an-mubaarakah).
Apabila anda menginginkan
mendapat rezeki yang Barokah (tidak bisa habis)
ILMU
HIKMAH CARA MENDAPAT REZEKI
YANG BERKAH
Kami Dengan mengharapkan ridho, hidayah, dan inayah-Nya kini PUSAT PENGEMBANGAN ILMU HIKMAH AL-HIKMAH NUR IMANI membuka IJAZAH DAN BAI’AT ILMU HIKMAH CARA MENDAPAT REZEKI YANG BERKAH
yang sesuai dengan syari’at Islam demi untuk meningkatkan
ibadah kita di jalan Allah SWT,
Oleh karena itu kami
pengasuh PONPES AL-HIKMAH NUR IMANI
Mengijazahka ILMU
HIKMAH CARA MENDAPAT REZEKI YANG BERKAH adalah
ilmu para leluhur. Ilmu ini sering digunakan oleh para kiai dalam rangka
melipat gandakan rizki yang mereka peroleh mempercepat proses hajat. kami
ijzahkan ilmu tersebut
Hubungi segera
BM :
d926340c
( Ibu Dewi )
WA : 085 624 731 464 ( Ustd. Syaiful Bahri )
SMS : 0822 1440 6816 ( Ustd. Dedy Rahmat )
email : denganridhonya@gmail.com
Sesungguhnya harta yang diberkahi akan membawa kebaikan kepada
pemiliknya, tidak melalaikan dan tidak menipunya. Menikmatinya, akan menjadi
kekuatan yang mendorongnya untuk melakukan ketaatan, mendatangkan ketentraman
jiwa, kepuasan, dan kebahagiaan. Maka jangan hanya mengejar fisik materi. Tapi
carilah keberkahan di dalamnya. Karena harta yang tak berbarakah seperti sampah
yang tak mendatangkan manfaat bagi pemiliknya. Oleh sebab itu, penting sekali
kita memperhatikan sebab-sebab yang menjadikan harta menjadi barakah. Wallahu
Ta'ala a'lam.
Baca Jga :
Tasbih
Laduni Klik Disini
Cara
Meraih Kesuksesan dalam Kerejekian Klik disini
Ijazah
Hizib Para Wali Klik Disini
Kumpulan
Ilmu Hikmah Gratis Klik Disini
Nama
nama Ilmu Hikmah Klik Disini
20
Manfaat dari Infak dan Sedekah Klik Disini
Hasilnya
akan kami Sumbangkan !!!
Untuk
Perjuangan dakwah Islamiyah
Penyaluran
Zakat, Infaq dan Shodaqoh Klik disini