Dengan Ridhonya Doa Senjata Orang Mukmin Kekuatan
atau kedahsyatan doa bagi seorang muslim tak terbantahkan lagi. Doa adalah
senjatanya kaum muslimin, Ad Dua Silah Al Mu’min. Di saat canggihnya mesin dan
persenjataan abad modern, strategi dan manuver peperangan, kekuatan dan
kedahsyatan doa tetap tidak terbantahkan dan hanya dimiliki oleh orang-orang
beriman. Hal ini dikarenakan orang-orang beriman selain berusaha maksimal dalam
setiap amal yang dilakukannya, dia juga tidak pernah lupa menggantungkan
seluruh usahanya melalui doa kepada Allah SWT. Doa adalah senjatanya
orang-orang mukmin, yang telah dicontohkan mulai dari para Nabi dan Rasul, para
sahabat, salafus sholeh
Apakah engkau meremehkan suatu doa kepada Allah,
apakah engkau tahu keajaiban dan kemukjizatan doa? Ibarat panah dimalam hari,
ia tidak akan meleset namun ia punya batas dan setiap batas ada saatnya untuk
selesai
Makna : Doa adalah senjata paling ampuh. Terkadang kita manusia terlalu tidak sabaran dalam menunggu dikabulkannya doa. Tetapi ingatlah, setiap doa pasti dikabulkan. Dan Allah menyediakan waktu yang terbaik untuk menikmati doa doa kita
Makna : Doa adalah senjata paling ampuh. Terkadang kita manusia terlalu tidak sabaran dalam menunggu dikabulkannya doa. Tetapi ingatlah, setiap doa pasti dikabulkan. Dan Allah menyediakan waktu yang terbaik untuk menikmati doa doa kita
Secara istilah, doa adalah
permohonan seorang hamba kepada Tuhannya. Doa merupakan aktifitas ibadah yang
paling agung, sebagaimana hadits di atas. Dengan demikian bisa kita fahami
bahwa sebuah ibadah pasti mengandung doa kepada Allah SWT, dan doa tanpa ibadah
belumlah sempurna.
Anjuran Berdoa Banyak riwayat dari
Nabi SAW yang menganjurkan dan mendorong seseorang hamba untuk berdo’a,
diantaranya :
“Tidak ada sesuatu yang lebih mulia
di sisi Allah, selain daripada doa.” (HR. Ibnu Majah dan Abu Hurairah)
“Siapa saja yang tidak mau memohon
(sesuatu) kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.” (HR Tirmidzi dari Abu
Hurairah)
“Mintalah kepada Allah akan
kemurahan-Nya, karena sesungguhnya Allah senang apabila dimintai (sesuatu).”
(HR Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud)
Semua hadits di atas menunjukkan
keharusan berdoa yang berupa permohonan hamba kepada Tuhannya, untuk
mendapatkan sesuatu.
Doa Pasti Dikabulkan Doa seorang
hamba pasti dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman-Nya :
“(Dan)
Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagimu.”
(QS. Al Mukmin : 60) “(Dan) apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka
(jawablah) bahwasanya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia berdoa kepada-Ku.” (QS.
Al Baqarah : 186)
Pengabulan doa dari Allah SWT.
bersifat pasti, dan hanya Dialah yang dapat mengabulkan doa bukan yang lain.
Pengabulan doa bisa sesuai dengan yang diminta hamba-Nya, ditangguhkan hingga
hari kiamat, atau dijauhkan dari suatu keburukan. Hal ini sebagaimana Sabda
Beliau SAW. :
“Tidak ada seorang muslim pun yang
berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan memutus hubungan silaturrahim,
kecuali Allah akan memberikan kepadanya satu diantara tiga hal : dikabulkan
doanya ; ditangguhkan hingga hari kiamat ; atau dijauhkan dari suatu
keburukan/musibah yang serupa.” (HR. Ahmad dari Abi Said Al Khudri)
“Tidak ada seorang muslim pun di
muka bumi ini yang berdoa kepada Allah, kecuali akan dikabulkan doanya atau
dijauhkan suatu keburukan/musibah yang serupa.” (HR. Tirmidzi dan Hakim dari
Ubadah Ibn Shamit)
Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa
Dalam Islam dikenal waktu-waktu dan tempat-tempat yang mustajab untuk berdoa,
selain dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun. Misalnya berdoa di Raudoh, di
masjidil Haram maupun di Madinah dianggap sebagai tempat-tempat yang mustajab
untuk berdoa. Berdoa di antara dua khutbah, sepertiga malam , adalah diantara
beberapa waktu yang mustajab untuk berdoa. Salah satu waktu yang mustajab untuk
berdoa adalah ketika sahur di bulan Ramadhan. Waktu sahur adalah waktu yang
sangat mustajab. Allah swt meletakkan kemuliaan yang sangat besar pada waktu
tersebut. Sayang, kebanyakan manusia hanya memanfaatkannya untuk makan sahur,
tanpa menyisihkan waktu untuk bermunajat kepada-Nya. Mengapa mereka melalaikan
sabda Rasulullah saw :
Rabb kita (Allah) SWT. turun pada
setiap malam ke langit dunia, pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman,
“Siapakah yang berdo’a kepada-Ku maka aku akan kabulkan baginya, siapa yang
meminta kepada-Ku, maka aku beri kepadanya, Siapa yang meminta ampunan maka Aku
akan mengampu-ninya” (HR Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya kita sangat membutuhkan
waktu-waktu seperti ini, untuk memohon kebaikan hidup di dunia dan akhirat
kepada Allah SWT. memohon keselamatan hati kita, dan memohon supaya hidup kita
selalu bermakna.
Selain itu, Rasulullah saw memberitahukan
bahwa do’a orang yang berpuasa akan mendapatkan prioritas pengabulan dari Allah
subhanahu wa ta’ala. Sebagai-mana disebutkan di dalam hadits nabi shalallahu
‘alaihi wa sallam :
“Tiga golongan yang doanya tidak
akan ditolak, di antaranya adalah orang yang berpuasa sehingga ia berbuka, di
dalam riwayat lain dikatakan, orang yang puasa ketika hendak berbuka.” (HR
at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Demikian juga Allah SWT. meletakkan
ayat tentang berdoa di antara ayat-ayat yang menjelaskan tentang puasa. Para
ulama menjelaskan rahasia peletakkan ayat ini adalah untuk mengisyaratkan bahwa
doa orang yang puasa itu tidak tertolak. Tetapi berapa banyak diantara kita
yang memperhatikan hal ini? Padahal doa inilah inti ibadah di dalam Islam. Atau
dengan kata lain doa ini akan memberikan sema-ngat baru dalam kehidupan seorang
muslim. Bahkan, kalau kita telusuri lebih jauh sejarah Islam, maka kita akan
mengetahui bahwa doa adalah senjata orang mukmin.
Didoakan secara Khusus
Mendoakan sesama muslim
termasuk dari sunnah hasanah yang telah diamalkan turun-temurun oleh para Nabi
-alaihimushshalatu wassalam- dan juga orang-orang saleh yang mengikuti mereka.
Mereka senang kalau kaum muslimin mendapatkan kebaikan, sehingga merekapun
mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka
sendiri. Dan ini di antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan
kecintaan di antara kaum muslimin, serta menunjukkan kesempuraan iman mereka.
Nabi -alaihishshalatu wassalam- bersabda, “Tidak beriman salah seorang di
antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk
dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik)
Karenanya Allah dan Rasul-Nya memotifasi kaum muslimin untuk senantiasa
mendoakan saudaranya, sampai-sampai Allah Ta’ala mengutus malaikat yang khusus
bertugas untuk meng’amin’kan setiap doa seorang muslim untuk saudaranya dan
sebagai balasannya malaikat itupun diperintahkan oleh Allah untuk mendoakan
orang yang berdoa tersebut. Berhubung doa malaikat adalah mustajabah, maka kita
bisa menyatakan bahwa mendoakan sesama muslim dari doa-doa mustajabah.
Karenanya jika dia mendoakan untuk saudaranya -dan tentu saja doa yang sama
akan kembali kepadanya- maka potensi dikabulkannya akan lebih besar
dibandingkan dia mendoakan untuk dirinya sendiri.
Dasar
di doakan Secara Khusus
“Empat orang yang doanya dikabulkan: pemimpin yang adil, seorang
yang mendoakan saudaranya dari kejauhan, doa orang yang teraniaya, dan
seorang yang mendoakan orangtuanya.” (HR. Abu Nu’aim)
“Doa orang yang tidak ada hijab antara keduanya dengan Allah: doa
orang yang teraniaya, dan doa seseorang untuk saudaranya di kejauhan.” (HR.
Thabrani)
“Doa orang yang paling mustajab ialah doa seseorang untuk saudaranya
yang saling berjauhan.” (HR. Bukhari, Abu Daud, dan Tirmidzi)
“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi
saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan
berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”(HR. Muslim)
“Doa seorang muslim untuk saudaranya di seberang sana sungguh
mustajab. Di kepalanya ada malaikat yang ditugasi oleh Allah untuk
mengucapkan ‘amin’ setiap kali ia mendoakan kebaikan buatnya. Malaikat itu juga
berkata: ‘Dan bagimu juga seperti itu’.” (HR. Bukhari dan Ahmad)
“Doa seseorang untuk saudaranya dikejauhan tidak akan ditolak.”
(HR. Bazzar)
Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah
berkata, “Doa ikhwah fillah adalah mustajab.” (HR. Bukhari)
Bila Ingin Di Doakan Secara Khusus di tempat
kami Hubungi segera :
Untuk Informasi langsung : Call ( sms dulu ) :
Invite BBM D364FAB4 ( Ibu Dewi )
Tlp / SMS ke 0822 1440 6816 ( Ustd Syaiful Bahri )
WA 085 624 731 464 ( Ustd Syaiful Bahri )
email. denganridhonya@gmail.com
email. denganridhonya@gmail.com
NB: Bagi anda yang sedang Mengalami sakit dan lagi berusaha untuk menyembuhkanya tapi tidak kunjung sembuh dan ke Medispun sudah tidak sanggup lagi, apapupun bentuk penyakit anda dari yang aneh sampai santet ataupun guna guna atau anda yang ingin mempelajari ilmu hikmah :
Semoga bermanfaat !
Anda yang Mau Bergabung bersama kami dengan yang lainya Menjadi Santriwan Santriwati secara Online di
AL-HIKMAH NURIMANI
AL-HIKMAH NURIMANI
MERAIH KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT
“Barang siapa yang berjalan menuju Allah, Maka Allah akan berlari menuju dia. Siapa yang berlari menuju Allah, maka Allah akan melompat dan memelukNya”